Catatan Ummu Ghifari

Jumat, 17 Desember 2010

Untuk Saudariku

Kulangkahkan kakiku setapak demi setapak
melalui keramahan maupun kesinisan jalan ini
ku sadar di balik senyum-senyum manis itu
kadang tersimpan suatu kesinisan buatku
yach..memang beginilah hidup
terkadang ada yang manis, ada yang pahit

Selasa, 07 Desember 2010

Wisata Pantai dan Air Terjun di Lombok Utara

GILI TRAWANGAN

Pulau Gili Trawangan adalah yang terbesar dari ketiga pulau atau gili (Kepulauan Gili) yang terdapat di sebelah barat laut Lombok. Trawangan juga satu-satunya gili yang ketinggiannya di atas permukaan laut cukup signifikan. Dengan panjang 3 km dan lebar 2 km, Trawangan berpopulasi sekitar 800 jiwa. Diantara ketiga gili tersebut, Trawangan memiliki fasilitas untuk wisatawan yang paling beragam; kedai Tîr na Nôg mengklaim bahwa Trawangan adalah pulau terkecil di dunia yang ada barat Irlandia-nya. Bagian paling padat penduduk adalah sebelah timur pulau ini.


Di Gili Trawangan (begitu juga di dua gili yang lain), tidak terdapat kendaraan bermotor. Sarana transportasi yang lazim adalah sepeda (disewakan oleh masyarakat setempat untuk para wisatawan) dan cidomo, kereta kuda sederhana yang umum dijumpai di Lombok. Untuk bepergian ke- dan dari ketiga gili itu, penduduk biasanya menggunakan kapal bermotor dan speedboat.

Gili Air

Gili Air adalah pulau yg terdekat dengan daratan pulau Lombok, Pulau ini juga memiliki pantai yg sangat putih dan hamparan terumbu karangnya.

Diantara ketiga pulau pulau di bagian utara pulau Lombok, Gili Air lah yg memiliki kampung terbesar. Di pulau ini juga terdapat berbagai macam aneka hotel dari bintang hingga kelas melati juga restoran yg menyediakan berbagai macam makanan mulai dari makanan khas Lombok hingga makanan Eropa.















Air Terjun Sendanggile senaru, Bayan

Air terjun sendanggile desa Senaru, Bayan yang merupakan gerbang pendakian gunung rinjani (3,726 m). Apabila dari arah Mataram akan melewati pusuk maka disana terdapat ratusan ekor monyet yang selalu setia menanti di pinggir jalan untuk diberi makan oleh pengendara yang lalu lalang melintas di jalan yang berkelok-kelok. Ada yang bilang jumlah kelokannya 99 jalan yang berkelok he..



Jalan di pusuk memang terlihat seperti kawasan puncak yang menawarkan sensasi yang berbeda bagi pengendara maupun turis asing. Hutan lindung yang rimbun serta suara alam mengiringi monyet yang berjejer di pinggir jalan. Pantas jika disebut pusuk pass dan jangan lupa bawa pisang jika berkunjung ke pusuk.
Adapun air terjun sendanggile berasal dari mata air kaki gunung rinjani yang airnya jernih dan bersih.Pemandangan sekitar gunung daerah senaru bisa melihat puncak gunung rinjani jika tidak ada awan atau mendung, Subhanallah..pemandangan yang sangat luar biasa.


Masjid Kuno Bayan Beleq

Bangunan Masjid Kuno Bayan Beleq terletak di desa Bayan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Barat. Dinamakan demikian sesuai dengan lokasi keberadaannya, yaitu dusun Bayan Beleq (bahasa sasak : beleq = besar). Secara geografis, desa Bayan terletak pada 8º 15’ LS dan 116º 26’ BT, dengan ketinggian 278 meter di atas permukaan laut.

Lokasi bangunan masjid kuno berada dipinggir jalan raya menuju utara pulau Lombok, mudah dijangkau dengan segala jenis kendaraan dari kota Mataram berjarak 80 km. Desa Bayan adalah kota kecamatan yang terletak di ujung Utara pulau Lombok.

Bagi masyarakat pulau Lombok pada umumnya, Bayan dikenal sebagai sebuah ‘desa tua’ dalam arti kebudayaannya. Nama Bayan identik dengan sosok desa tradisional, adat istiadat, dan norma-norma budaya lama yang masih mewarnai pola kehidupan masyarakatnya.

Masjid kuno Bayan Beleq adalah peninggalan terpenting dan terbesar yang dapat dijadikan sebagai bukti dan bahan kajian tentang masa awal berkembangnya ajaran agama Islam di Pulau Lombok pada umumnya, dan Bayan khususnya.

Bila kita perhatikan bentuk, ukuran, dan gaya arsitekturnya, terdapat persamaan yang sangat mendasar dengan bangunan-bangunan masjid kuno yang terdapat di Rembitan dan Gunung Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Persamaan ini dapat menjadi petunjuk bahwa ketiga bangunan masjid itu berasal dari periode yang sama.

Bentuk dasar bangunan bujur sangkar, konstruksi atap tumpang dengan hiasan puncak berupa mahkota yang merupakan ciri khas dari bangunan masjid periode awal berkembangnya agama Islam di Indonesia. Letak bangunan berada di tempat yang relatif tinggi, tata letaknya berdampingan dengan makam tokoh-tokoh penyebar agama Islam di Bayan. Kesemuanya itu menunjukkan adanya kesamaan konsepsi pemikiran masyarakat pendukung kebudayaan itu (Islam di Bayan) dengan masyarakat pra Islam. Sikap konsisten masyarakat Bayan yang selalu berusaha untuk tidak mengubah bentuk maupun bahan bangunan yang digunakan (dengan alasan kepercayaan) menunjukkan bahwa pengaruh kebudayaan lama pada masyarakat Bayan sangat kuat.










Silahkan datang ke tempat tersebut diatas dijamin pasti anda akan kangen pengen balik ke sana lagi..sebenernya masih banyak lagi tempat wisata di Lombok Utara yang menarik dan masih asri tentunya..tapi lain kali saya akan mengunggahnya untuk anda.