Nyongkolan adalah sebuah kegiatan adat yang menyertai
rangkaian acara dalam prosesi perkawinan pada suku sasak di Lombok kegiatan ini
berupa arak-arakan kedua mempelai dari rumah mempelai pria ke rumah mempelai
wanita, dengan diiringi keluarga dan kerabat mempelai pria, memakai baju adat,
serta rombongan musik yang bisa gamelan atau kelompok penabuh rebana, atau
disertai gendang beleq.
Dalam pelaksanaannya,
karena faktor jarak, maka prosesi ini tidak dilakukan secara harfiah, tetapi
biasanya rombongan mulai berjalan dari jarak 1-0,5 km dari rumah mempelai
wanita.
Tujuan dari prosesi ini adalah untuk memperkenalkan pasangan
mempelai tersebut ke masyarakat, terutama pada kalangan kerabat maupun
masyarakat dimana mempelai perempuan tinggal, karena biasanya seluruh rangkaian
acara pernikahan dilaksanakan di pihak mempelai laki-laki
Hingga saat ini Nyongkolan masih tetap dapat ditemui di
Lombok, iring-iringan yang menarik masyarakat untuk menonton karena suara
gendangnya ini biasanya diadakan selepas dhuhur di akhir pekan. apabila anda
melakukan perjalanan antar kota di Lombok, maka bersiaplah untuk menghadapi
kemacetan insidental akibat Nyongkolan yang dapat anda temui sepanjang jalan,
apabila di akhir pekan tersebut banyak digelar pernikahan.